Bahasa indonesia-nya kata: Lit pagi
Berikut terjemahan dari Lit pagi:
ada besok
pagi = erpagi-pagi
tempat belakang: ingan pudi
Ise gelar Ndu kin: siapa nama kamu, engkau, dirimu kah, yang, merangan
Nese kerina: sirna semuanya
Man dibata: makan, untuk Tuhan
Kai kine: apa, sangat, sekali andai
La gia merupa : tidak lah, pun cantik
Ena pawang na: awas / itu nama cerita rakyat Karo akhiran nya, ia
Ula Kam gutul: jangan kamu, engkau nakal
Jangan diganggu: ola gundik
La kena kai: tidak kena, orang kedua jamak, kamu apa, sangat, sekali
Kena udan keri litap kerina: kena, orang kedua jamak, kamu hujan habis basah semuanya
Pening kepala Aku Sayang : pening kualitas nomor satu saya anak kesayangan (yang tidak disuruh kerja serta yang dimanjakan)
Pening kepala ku Sayang : pening kualitas nomor satu kata ganti milik orang I tunggal, ke (sebagai kata depan), kepada anak kesayangan (yang tidak disuruh kerja serta yang dimanjakan)
la ka pe: tidak huruf ke dua dari alfabet Batak Karo, sebagai awalan yang menyatakan sangat pun
Tidak percaya: ape percaya
Pe takal: pun kepala
Sa jelma: nya (akhiran orang ketiga tunggal), nya (partikel pengeras kalimat), huruf ke-13 dalam bahasa Karo manusia
Man cimpa tuang: makan, untuk kue cetak
Si usur usur gia: si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang sering sering lah, pun
Juah juah: sehat-sehat, selamat-selamat sehat-sehat, selamat-selamat
Masa masa: waktu waktu
Ula kam bage to: jangan kamu, engkau begitu ayo (ajakan)
Lain waktu: doh masa
Giring giring: tua tua
dibata si badia: Tuhan si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang suci
Gundala gundala: topeng topeng
kai bengkau ndu: apa, sangat, sekali ikan kamu, engkau, dirimu
Ku idah kenca: kata ganti milik orang I tunggal, ke (sebagai kata depan), kepada tampak hanya, setelah, namun demikian, walaupun, kalau
Ola lupa alang: jangan lupa makan
Jangan lupa makan, nanti sakit: ola lupa alang kari pirik
Ise gelar Ndu kin: siapa nama kamu, engkau, dirimu kah, yang, merangan
Nese kerina: sirna semuanya
Man dibata: makan, untuk Tuhan
Kai kine: apa, sangat, sekali andai
La gia merupa : tidak lah, pun cantik
Ena pawang na: awas / itu nama cerita rakyat Karo akhiran nya, ia
Ula Kam gutul: jangan kamu, engkau nakal
Jangan diganggu: ola gundik
La kena kai: tidak kena, orang kedua jamak, kamu apa, sangat, sekali
Kena udan keri litap kerina: kena, orang kedua jamak, kamu hujan habis basah semuanya
Pening kepala Aku Sayang : pening kualitas nomor satu saya anak kesayangan (yang tidak disuruh kerja serta yang dimanjakan)
Pening kepala ku Sayang : pening kualitas nomor satu kata ganti milik orang I tunggal, ke (sebagai kata depan), kepada anak kesayangan (yang tidak disuruh kerja serta yang dimanjakan)
la ka pe: tidak huruf ke dua dari alfabet Batak Karo, sebagai awalan yang menyatakan sangat pun
Tidak percaya: ape percaya
Pe takal: pun kepala
Sa jelma: nya (akhiran orang ketiga tunggal), nya (partikel pengeras kalimat), huruf ke-13 dalam bahasa Karo manusia
Man cimpa tuang: makan, untuk kue cetak
Si usur usur gia: si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang sering sering lah, pun
Juah juah: sehat-sehat, selamat-selamat sehat-sehat, selamat-selamat
Masa masa: waktu waktu
Ula kam bage to: jangan kamu, engkau begitu ayo (ajakan)
Lain waktu: doh masa
Giring giring: tua tua
dibata si badia: Tuhan si (kata sandang), se (menunjukkan arti satu), yang suci
Gundala gundala: topeng topeng
kai bengkau ndu: apa, sangat, sekali ikan kamu, engkau, dirimu
Ku idah kenca: kata ganti milik orang I tunggal, ke (sebagai kata depan), kepada tampak hanya, setelah, namun demikian, walaupun, kalau
Ola lupa alang: jangan lupa makan
Jangan lupa makan, nanti sakit: ola lupa alang kari pirik